Minim Transparansi, Arah Realisasi CSR PT.Bina Duta Laksana Dipertanyakan

GAUNG, Tuahkarya.com- CSR atau dikenal dengan Corporate Social Responsibility, yaitu suatu tanggung jawab sosial dari perusahaan industri atau pengelolaan lahan konsesi terhadap lingkungan sekitar operasional.

Maksudnya, Perusahaan Industri dan Perusahaan yang mengelola lahan konsesi wajib menyalurkan CSR sebagai tanggung jawab sosialnya dengan berbagai bentuk program yang nyata, diantaranya berupa program bantuan sosial, pembangunan gedung pendidikan, pembangunan infrastruktur dan lainnya yang sifatnya untuk sekitar wilayah perusahaan beroperasi, seperti PT. Bina Duta Laksana (BDL) di Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, wajib mengeluarkan CSR nya. 

PT. BDL merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan lahan konsesi dengan luas 25.093 hektare diketahui sudah berjalan lama, namun penyaluran CSR untuk Desa binaan dan sekitar wilayah operasional tidak pernah terdengar oleh publik, khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Gaung.

Seperti disampaikan salah seorang Kepala Desa di Gaung yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa sudah 5 tahun tidak pernah masyarakat diwilayahnya mendapatan bantuan sosial dan program CSR PT.BDL.

"Tidak ada dapat program CSR dari PT BDL, sudah 5 tahun, selalu opor ke MSK, ditanya ke MSK begitu sebaliknya di opor lagi ke BDL," ungkap salah Kepala Desa yang enggan namanya di Publish ke media.

Tidak hanya itu, narasumber Kepala Desa lainya juga menyebutkan kepada awak meida bahwa PT.BDL hanya memberikan bantuan ala kadarnya saja jika ada kegiatan.

"Paling dibantu 1 juta, hanya itu saja," sebut Kepala Desa Belantaraya, Hasbullah Jali.

Padahal di Desa Pintasan, Desa Belantaraya, Desa Semambu Kuning, Desa Pungkat, Desa Simpang Gaung dan Desa Teluk Kabung, masih membutuhkan bantuan program CSR, salah satunya yakni akses jalan rusak yang tidak cukup apabila dibangun melalui Dana Desa dan Dana Pemerintah Daerah Kabupaten Inhil.

Lebih ironisnya lagi, meskipun permohonan proposal bantuan program CSR sudah dilayangkan ke PT.BDL namun tidak ada tanggapan dan kepastian, hanya janji manis yang didapatkan.

Menyikapi perihal tersebut, Mantan Sekretaris Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kecamatan Gaung (HPPMKG-Tembilahan) 2019-2021 yang saat ini berkecimpung didunia jurnalistik itu merasa kecewa, Syaiful meminta agar Bupati Inhil dan Ketua DPRD Inhil mengevaluasi kembali terkait penyaluran CSR PT.BDL ke Desa Binaan dan sekitarnya.

"Kami memohon kepada bapak Bupati Inhil dan Ketua DPRD Inhil agar mengevaluasi kembali penyaluran CSR PT.BDL ke Desa Binaan, khususnya di Kecamatan Gaung, didalam wilayah operasional itu ada beberapa desa yang berdampingan dengan PT.BDL, yakni ada Desa Pintasan, Belantaraya, Pungkat, Simpang Gaung, Gembira dan Teluk Kabung, mestinya dapat CSR," ujarnya.

Selain itu, Syaiful juga meminta kepada Pimpinan DPRD Inhil dan juga Anggota DPRD Inhil dapil 2 khususnya untuk dapat mengambil sikap tegas kepada perusahaan yang malas mengeluarkan Progam CSR, ia meminta bila perlu segera dipanggil dan dilakukan hearing bersama tokoh masyarakat dan Desa binaan di Gaung serta sekitarnya terkait penyaluran CSR PT.BDL.

Humas PT.BDL, Sofyan saat di hubungi awak media mengatakan untuk CSR pihaknya hanya fokus pada Desa binaan saja.

"Untuk program CSR tahun 2024 kita fokus ke Desa binaan, sudah di laporkan ke instansi terkait, Bupati Inhil, Ketua DPRD dan Dinas Perizinan," ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Soyfan enggan menyebutkan mana saja Desa Binaan yang dibantu melalui program CSR oleh PT.DBL.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel